Sketsa 80-an: Karanu Langsung ke konten utama

Sketsa 80-an: Karanu

Di Raha, pohon buah-buahan tahun 80-an itu unik. Pohon terdiri atas akar, batang, dahan, ranting, daun, buah, dan botol. 

Ya botol. Botol kaca. Biasanya botol Lemonade, 7up, Beras Kencur, kadang juga botol bir hitam, jenever.

Keberadaan botol di sini tentu tidak alamiah, melainkan sengaja digantung oleh pemiliknya. Namanya karanu. Penangkal pencuri.

Tidak banyak lahan punya pagar. Lagi pula kejahilan tidak bisa dihentikan oleh pagar. Jadi orang melindungi asetnya dengan karanu.

Karanu berisi air yang sudah dimantra-mantrai dengan kutukan. 

Kutukannya macam-macam. Mulai dari penyakit kuning, gatal-gatal, bengkak perut seperti ikan buntal atau disebut karanu buntuti. 

Ada juga yang bikin pelaku maunya mencuri terus, dan terus, sampai ditangkap polisi baru puas.

Kadang ada juga botol yang digantung hanya untuk menakut-nakuti saja. Tidak ada karanunya.

Jadi kalau ketemu pohon yang ada botolnya, itu artinya empunya melarang buahnya diganggu. Mengerti sendiri saja.

Entah benar atau tidak, supaya tidak kena karanu batang pohonnya dikencingi dulu sebelum dipanjat. 

Lalu tercipta kebiasaan umum sebelum memanjat buah dikencingi dulu pohonnya, tanpa melihat ada atau tidak ada botol karanunya. Sudah semacam protap.

Lepas dari itu, buah-buahan berlimpah ruah baik yang ditanam di pekarangan maupun yang tumbuh liar, di hutan atau di lahan yang ditinggalkan tak terawat. 

Alam sekitar masih ramah. Keluar bermain waktu itu tidak khawatir kelaparan.

Buah-buahan di lahan telantar dan di hutan akan menjadi milik umum.

Segala jenis buah-buahan itu menutrisi anak 80-an dengan multivitamin. 

Pohonnya tinggi-tinggi. Memaksa anak zaman mesti mempunyai keahlian memanjat, pintar melempar, jago membidik ketapel. Modal dasar apabila dilepas di alam bebas, sekecil itu sudah bisa survive. 

Jangan heran lihat foto anak SMP 80-an, dada bidang, lengan kekar, betis besar-besar, kulit gosong. Kalau ada yang putih, patut dicurigai itu panu. Atau kena karanu. (*)

Bersambung ke edisi Musik 80-an

Sebelumnya:

Kapal Kayu
Kota Jati
PHB
Cinta Monyet
Raha Sekilas 80-an

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Cara ke Wakatobi

Wakatobi terletak di segitiga terumbu karang dunia, sehingga memiliki kekayaan hayati yang sangat tinggi. Keindahan bawah laut Wakatobi membuat dia dijadikan Taman Nasional Wakatobi pada 1996 oleh pemerintah Indonesia. Wakatobi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dia merupakan gugusan pulau dengan pulau utama Wanci, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Nama Wakatobi diambil dari akronim keempat pulau. Menurut situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasional di Indonesia, dengan total area seluas 1,39 juta hektare, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra, Wakatobi terdiri atas 8 kecamatan, memiliki 142 pulau s

Lagu tentang Desember

Semua hal di dunia ini barangkali sudah pernah dibuatkan lagu. Tidak terkecuali nama bulan. Setiap bulan kayaknya ada lagunya, mulai dari Januari sampai Desember. Seperti halnya bulan ini kita berada di Desember, Indonesia punya beberapa lagu populer yang diciptakan dengan judul Desember. 1. Kenangan Desember - Arie Koesmiran (1970) Arie Koesmiran Ini lagu cewek. Lewat lagu ini si cewek membuka rahasia hatinya yang terdalam. Setiap wanita pasti punya kenangan emas, kenangan yang sangat berkesan dalam hidupnya. Kenangan emasnya dia direbut oleh seorang pria yang pernah membuatnya jatuh hati. Pria itu pun mencintainya sepenuh hati. Kedua remaja  terlibat asmara. Pada malam dia merayakan hari lahirnya di bulan Desember, kekasih hatinya hadir. Asmara sedang mekar-mekarnya. Dia dihadiahi peluk dan ciumaan mesra. Peluk cium pertama yang direguknya. Tak disangka itu yang penghabisan pula. Kisah cintanya dengan pria itu singkat tapi meninggalkan kesan yang sangat dalam. Apakah sang kekasih men

Tempat Keramaian Kendari, Wisata Malam Ruang Terbuka

Kota Kendari punya beberapa pilihan tempat kongko di ruang terbuka, tempat orang membentuk keramaian umum. Beberapa di antaranya menjadi tempat wisata malam pelepas penat, mengendurkan urat syaraf, menurunkan ketegangan setelah seharian sibuk beraktivitas.  Kendari, daerah yang perkembangan kotanya melingkari Teluk Kendari, tidak heran kebanyakan wisata kuliner, hotel, dan spot foto hits dibangun di tepi teluk, menjual view teluk dan dua landmark Kendari yang ikonik, Jembatan Teluk Kendari dan masjid terapung Al Alam. Berikut ini pilihan wisata malam ruang terbuka dan tempat-tempat keramaian yang populer.  1. Kendari Beach Kendari Beach dengan latar Teluk Kendari dan Masjid Al Alam di kejauhan Ada sepenggal jalan bypass di Kemaraya, jalur sepanjang Taman Teratai sampai Meohai Park, sebuah taman yang diapit Jln Ir H Alala dan Jln Sultan Hasanuddin, tempat keramaian pertama di Kendari sejak 80-an dan masih eksis sampai hari ini sebagai tempat favorit nongkrong. Panjangnya hanya kurang le