Ada bagian tubuh laki-laki, hanya melekat di badannya tapi bukan miliknya sepenuhnya. Properti itu sesungguhnya kepunyaan perempuan. Istrinya. Laki-laki hanya memiliki Hak Guna BANGUN (HGB), istrinyalah yang punya Hak Guna PAKAI (HGP). Aset itu jika TIDAK BANGUN, TIDAK BISA DIPAKAI. Jadi, sejak awal memang, dari filosofi penciptaan ini, urusan BANGUN dan MEMBANGUN, menyediakan, mencari, itu dibenamkan dalam tugas lelaki. Perempuan hanya TAHU PAKAI. Maka wajar jika perempuan menjadikan poin "BANGUN dan MEMBANGUN" sebagai kriteria utama memilih pendamping hidupnya. Dan jangan pula heran bila ada perempuan cenderung senang pada om-om mapan, yang sudah punya anak bini. Karena om-om ini telah terbukti bisa BANGUN dan MEMBANGUN. Anak muda mungkin kuat BANGUN. tapi belum tentu kuat MEMBANGUN. Walaupun ada juga perempuan tidak masalah lelakinya TIDAK MEMBANGUN, asal BANGUN. (*)