Ibu Langsung ke konten utama

Ibu



Ibu pada saat kita sakit, dia jadinya yang gawat. Padahal kadang kita hanya selesma, tapi gegernya serumah. Dia ingin sekali kalau bisa sakit itu pindah ke dia saja.

Itu ibu, bagaimana Tuhan? Tidak mungkin ibu lebih penyayang kepada kita daripada Tuhan. Ibu hanya manusia, tapi Tuhan, kita adalah mahakarya-Nya sendiri.

Ibu bila kita meminta sesuatu, bergetar sendi-sendinya ingin segera memenuhi. Kalau uang tak ada, diupayakannya sampai dapat walau mengutang atau menjual barang berharga.

Itu ibu, bagaimana Tuhan? Tidak mungkin ibu lebih peduli kita daripada Tuhan. Ibu hanya manusia, tapi Tuhan, kita adalah mahakarya-Nya sendiri.

Begitulah orangtua, hanya dia dengan Tuhan yang menyayangi kita tanpa pamrih. Tulus dan murni.

Tapi bila dia tua, ada anak yang membawanya ke panti jompo. 

Andaikata ibu tahu kelak kejadiannya akan seperti ini, mungkin setelah lepas tetek sang anak diantarnya ke panti asuhan.

Tapi waktu tidak bisa diputar ke belakang. Dan kini dia sudah rapuh, di keadaan sangat bergantung pada orang lain. Dia bangun dan tidur dengan susah payah. Kembali seperti balita.

Kita dahulu sewaktu bayi, beruntung kita karena punya ibu di sisi. Tapi ibu saat tua, bundanya sejak lama tiada.

Sekarang, dia mati akan dianggap wajar, dia sakit dianggap lumrah, bahkan bila tetap hidup justru dianggap masalah.

Lalu tak jarang terdengar dialog seperti ini.

"Mana orangtuamu?"

"Sakit."

"Sakit apa?"

"Sakit-sakitnya orang tua."

"Berapa umurnya sekarang?"

"Sudah 70. Teman-temannya sudah mati semua."

"Oh." 

Padahal, bila ibu berpulang, kita akan kehilangan satu pengail rahmat dan karunia langit.

Selama ini kasih sayang dan perhatian Tuhan yang menyelubungi hidup kita, bisa jadi diberikan hanya karena Tuhan tidak ingin dikalahkan oleh kelembutan jiwa seorang ibu. Demi mempertahankan status Maha yang disandang-Nya. Maha Pengasih.

Dus, manakala pesaing terberat-Nya telah wafat, maka salah satu alasan Tuhan menyayangi kita sirna pula. Sedangkan Tuhan tidak bersaing dalam cinta dengan orang yang mencintai diri sendiri. (*)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu tentang Desember

Semua hal di dunia ini barangkali sudah pernah dibuatkan lagu. Tidak terkecuali nama bulan. Setiap bulan kayaknya ada lagunya, mulai dari Januari sampai Desember. Seperti halnya bulan ini kita berada di Desember, Indonesia punya beberapa lagu populer yang diciptakan dengan judul Desember. 1. Kenangan Desember - Arie Koesmiran (1970) Arie Koesmiran Ini lagu cewek. Lewat lagu ini si cewek membuka rahasia hatinya yang terdalam. Setiap wanita pasti punya kenangan emas, kenangan yang sangat berkesan dalam hidupnya. Kenangan emasnya dia direbut oleh seorang pria yang pernah membuatnya jatuh hati. Pria itu pun mencintainya sepenuh hati. Kedua remaja  terlibat asmara. Pada malam dia merayakan hari lahirnya di bulan Desember, kekasih hatinya hadir. Asmara sedang mekar-mekarnya. Dia dihadiahi peluk dan ciumaan mesra. Peluk cium pertama yang direguknya. Tak disangka itu yang penghabisan pula. Kisah cintanya dengan pria itu singkat tapi meninggalkan kesan yang sangat dalam. Apakah sang kekasih men

4 Cara ke Wakatobi

Wakatobi terletak di segitiga terumbu karang dunia, sehingga memiliki kekayaan hayati yang sangat tinggi. Keindahan bawah laut Wakatobi membuat dia dijadikan Taman Nasional Wakatobi pada 1996 oleh pemerintah Indonesia. Wakatobi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dia merupakan gugusan pulau dengan pulau utama Wanci, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Nama Wakatobi diambil dari akronim keempat pulau. Menurut situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasional di Indonesia, dengan total area seluas 1,39 juta hektare, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra, Wakatobi terdiri atas 8 kecamatan, memiliki 142 pulau s

Tempat Keramaian Kendari, Wisata Malam Ruang Terbuka

Kota Kendari punya beberapa pilihan tempat kongko di ruang terbuka, tempat orang membentuk keramaian umum. Beberapa di antaranya menjadi tempat wisata malam pelepas penat, mengendurkan urat syaraf, menurunkan ketegangan setelah seharian sibuk beraktivitas.  Kendari, daerah yang perkembangan kotanya melingkari Teluk Kendari, tidak heran kebanyakan wisata kuliner, hotel, dan spot foto hits dibangun di tepi teluk, menjual view teluk dan dua landmark Kendari yang ikonik, Jembatan Teluk Kendari dan masjid terapung Al Alam. Berikut ini pilihan wisata malam ruang terbuka dan tempat-tempat keramaian yang populer.  1. Kendari Beach Kendari Beach dengan latar Teluk Kendari dan Masjid Al Alam di kejauhan Ada sepenggal jalan bypass di Kemaraya, jalur sepanjang Taman Teratai sampai Meohai Park, sebuah taman yang diapit Jln Ir H Alala dan Jln Sultan Hasanuddin, tempat keramaian pertama di Kendari sejak 80-an dan masih eksis sampai hari ini sebagai tempat favorit nongkrong. Panjangnya hanya kurang le