Aura Pena Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Ibu

Ibu pada saat kita sakit, dia jadinya yang gawat. Padahal kadang kita hanya selesma, tapi gegernya serumah. Dia ingin sekali kalau bisa sakit itu pindah ke dia saja. Itu ibu, bagaimana Tuhan? Tidak mungkin ibu lebih penyayang kepada kita daripada Tuhan. Ibu hanya manusia, tapi Tuhan, kita adalah mahakarya-Nya sendiri. Ibu bila kita meminta sesuatu, bergetar sendi-sendinya ingin segera memenuhi. Kalau uang tak ada, diupayakannya sampai dapat walau mengutang atau menjual barang berharga. Itu ibu, bagaimana Tuhan? Tidak mungkin ibu lebih peduli kita daripada Tuhan. Ibu hanya manusia, tapi Tuhan, kita adalah mahakarya-Nya sendiri. Begitulah orangtua, hanya dia dengan Tuhan yang menyayangi kita tanpa pamrih. Tulus dan murni. Tapi bila dia tua, ada anak yang membawanya ke panti jompo.  Andaikata ibu tahu kelak kejadiannya akan seperti ini, mungkin setelah lepas tetek sang anak diantarnya ke panti asuhan. Tapi waktu tidak bisa diputar ke belakang. Dan kini dia sudah rapuh, di keadaan sangat b